salted dreams sugary sea

Thursday, 22 November 2018

Very Short Getaway to Taipei (berisi TIPS dan Cerita Menegangkan)

Masih rangkaian cerita NYIFF 2018 bersama teman-teman Kirana Nusantara di Taiwan, kini tibalah saatnya untuk pulang ke Tanah Air. 

Seperti kata pepatah, yang entah siapa yang mematahkan(?), "Pantang pulang sebelum melihat Landmark". 

Dengan modal niat dan nekat, with only cash sekadarnya, hanya NT$ 500 (Rp. 250.000) kuberanikan diri untuk pergi ke Taipei, ibu kota negara Taiwan, demi memotret gedung Taipei 101, Mantan Gedung Tertinggi di Dunia sebelum Burj Khalifa dibangunkan.

Yap, tiket pesawatku berbeda dengan tiket teman-teman yang lain, mereka flight siang, sedangkan aku sendiri (((sendiri))) flight malam ke Singapura.             

Taipei 101

Jadi, aku cuss ke Taipei dari Airport Terminal 2 Bandara Taoyuan yang berjarak sekitar 51 km. Aku menggunakan MRT tipe Express Train Headway yang jarak tempuhnya memakan waktu 50 menit untuk tiba di Taipei Main Station.

Aku benar-benar nervous, takut kesasar dan terlambat untuk kembali ke Airport. Saat itu menunjukkan pukul 15.00, sedangkan aku sudah harus ada di gate sebelum pukul 19.40~ Jadi, biar selamat, aku harus ada di bandara lagi pukul 19.00 teng. 

Sebelum berangkat, aku udah hitung estimasi waktu yang bisa kuhabiskan untuk selfie di Taipei:
  • Airport Terminal 2 Bandara Taoyuan --> Taipei Main Station = 50 menit (tambah lari-larinya, menunggunya, aku bulatkan jadi 1 jam)

  • Taipei Main Station --> Taipei 101/ WTC Station = 15 menit (kubulatkan jadi 20 menit)
  • Perjalanan kesananya 80 menit
  • Dikali dua jadi, 80 menit x 2 = 160 menit = 2,6 Jam
Berangkat pukul 15.00
Wajib tiba kembali di bandara pukul 19.00
Total waktu = 4 Jam
Perjalanan = 2,6 Jam
Sisa waktu = 1,4 jam 

Jadi, waktu yang aku punya untuk mengeksplor Kota Taipei hanya 1,4 jam, itupun kalau tidak pake bingung dan kesasar. Berarti kalau aku start pukul 15.00, harusnya udah tiba disana pukul...?


Setelah menitipkan koper dan handcarry di loker penitipan barang (kalo tidak salah ingat NT$ 70 pertiga jam) aku pun berjalan cepat menuju stasiun bandara. Yang paling kusyukuri adalah, semua petunjuk dan informasi mengenai arah dan jalur transportasi terpampang sangat jelas, selalu ada translasi English di sebelah tulisan-tulisan Cina yang, I had no idea.

Perjalanan di atas MRT cukup nyaman, lumayan ramai dan Alhamdulillah dapat seat buat duduk di samping jendela, sampai lupa foto pemandangan di luar, saking menikmatinya. (Sebenarnya tidak lupa, hanya saja rasanya makin nervous, fokus, bershalawat, takut hilang kwkwk)

Ini adalah mesin untuk membeli tiket MRT sekali jalan, "Keren banget yah, canggih!" -Turis Katro 

Setiap beli tiket untuk pergi, aku juga langsung beli tiket untuk kembali, jadi nanti kalau udah jalan pulang bisa fokus lari mengejar waktu, ngga usah singgah-singgah lagi. Tapi ingat, jangan sampai tiketnya hilang.

Nah, jadi yang di atas ini adalah dua tiket pulang yang aku jepret tepat di depan Taipei 101. Yang warna ungu itu tiket MRT jalur Airport Terminal 2 Bandara Taoyuan - Taipei Main Station, harganya NT$ 150, sedangkan yang biru adalah tiket jalur Taipei Main Station - Taipei 101/Word Trade Center Station harganya cuma NT$ 25. Jadi total biaya tiket MRT yang perlu disediakan untuk mencapai gedung Taipei 101 dari bandara Taoyuan adalah NT$ 175 (Rp. 80.000,-).

Satu hal: Perjalanan dari sini ke sananya cukup jauh ternyata, stasiunnya sangat luas, aku sempat khawatir telah salah perhitungan akan waktu, pengen ngitung ulang, tapi nanti malah jadi fix ketinggalan pesawat. :v Jadi harus setengah berlari, rasanya capek, haus, tegang, berharap ada yang kukenal, berharap bertemu mantanku, Dao Ming Si ~~~ lalalalll

Ini adalah pengingatku, Tamsui - Xinyi Line. Jadi kalau mau ke Taipei 101 naik ke jalur Xiangshan, berhenti di stasiun Taipei 101. 
Dan kalau mau balik lagi ke Taipei Main Station ini, naik ke jalur Tamsui. 

Kufoto setiap sign, agar menjadi jejak, petunjuk untukku pulang ~ sebuah puisi.

dan, akhirnyaaaa! Tadaaaa ini diaaaa ^0^

TAIPEI 101 WORLD TRADE CENTER

50% ke-nervous-anku berakhir sudah, kutengok jam tangan sembari menayakan ulang pertanyaan yang tadi. "kalau aku start pukul 15.00, harus udah tiba disana pukul?"

Hmm... Jam sudah menunjukkan pukul 16.35. Berarti waktu yang telah kuperhitungkan tadi sudah meleset, meski telah kulebih-lebihkan. Harusnya aku tiba di Taipei 101 pukul 16.20, tetapi molor 15 menit. Itu berarti waktuku tidak boleh lebih dari satu jam untuk bersantai di tempat ini.

Akupun sejenak menarik nafas, berfikir positif, berusaha menikmati keadaan di depan mata, kukeluarkan kamera dan kujepret pusat kota Taipei yang megah ini~ 









Taipei 101 dari depan

Taipei 101 dari bawah

Taipei 101 dari agak jauhan dikit

Bekal roti :3 #LowBudgetTaveller

Pengen foto ini pas lagi ga ada orang, tapi selalu ada orang.

Makasih Mba Taiwanese yang udah fotoin <3

Hal-hal yang aku saksikan jelas selama di Taiwan adalah :
  • Penduduk lokalnya sangat ramah kepada wisatawan, kadang ada yang murah senyum bikin berasa lagi di negeri sendiri.
  • Ada kejadian waktu di bandara, aku kebingungan nyari arah buat ke skytrain, eh tiba-tiba disapa seorang bapak tua. Beliau bertanya (dalam bahasa Inggris) apa saya perlu bantuan? Terus saya nanya deh, kalau mau naik skytrain harus lewat mana? si Bapak yang tadinya ada di dalam barisan antrian panjang rela-relain keluar demi nolongin aku dong :'( Dia ngasih tasnya ke (mungkin) anak perempuannya, kemudian sibuk nyari petunjuk dan bantu nanyain ke security ... Terharu.
  • Di Taiwan, aku tidak melihat satupun wanita yang berhijab, (kecuali teman se-kontingen) TIDAK SATUPUN. Jadi kalau lagi jalan sendirian berasa jadi satu-satunya wanita berhijab di dunia.
  • [Kalau udah ingat yang lainnya lagi, aku update]
Lanjut~

Aku tidak punya kuota internet selama di Taipei, jadi hanya mengandalkan Wi-Fi publik yang untunglah ada dimana-mana. Aku duduk-duduk santai ala turis, menikmati view kota, kadang minta tolong orang buat fotoin :3, sesekali jalan agak jauhan biar Taipei 101 terlihat semua, upload-upload video snap di instastory sambil chattingan dan ngabarin Orang Tua di rumah (yang honestly, mereka ngga tahu kalau aku sedang sebatang kara di Taipei. kwkwk)

Terlalu asyik foto-foto, selfie-selfie dan jalan-jalan di sekitar gedung Taipei 101, aku ngga sadar kalau ternyata sudah lewat satu jam aku disana... 

KUTENGOK JAM, SUDAH PUKUL 6 KURANG 15 MENIT MASAA!!!

Tanpa berpikir apapun lagi, aku mengecek barang bawaan dengan cepat, memastikan passport, tiket pesawat, tiket MRT, dompet dan handphone lengkap di dalam tas, kemudian berjalan sekencang-kencangnya menuju stasiun kereta.

"Hikss, terlambat.... ya Allah, hamba terlambaaat"  Jeritku dalam hati.

Aku terus berjalan dengan kecepatan maksimal dan konstan, pengen lari tapi ngga enak jadi pusat perhatian, nanti malah kehabisan tenaga terus pingsan, atau kepeleset :(

Mukaku udah bareface tak sedikitpun make up yang tersisa, jilbab sutak tegak paripurna, baju berantakan, keringatan, leher encok nengok sana sini nyari arah tanpa henti, kaki pegal khanmaeen... Ekspresi wajah jangan dibayangkan. Rasanya aku terlihat seperti TKW yang habis dianiaya majikan, yang lagi buru-buru kabur ke kampung halaman... 

Setengah berlari, akhirnya aku naik ke kereta pertama. Aku udah ngga mau liat jam lagi, perhitunganku akan estimasi waktu sudah tidak berguna (yaelah emang dari awal pergi hitungannya udah salah, balada siswi langganan remedial fisika waktu SMA), saat ini aku hanya butuh keajaiban, semoga kereta cepat ini melaju lebih kencang dari biasanya.

Rute Taipei 101 Station (R03) ke Taipei Main Station (R10)

Sepanjang jalan aku hanya terduduk pasrah sambil liatin papan rute ini. Dalam hati udah kehabisan doa, yang ada hanya bisa bertasbih, "TURUN DI BL, TURUN DI BL WARNANYA BIRU, TURUN DI BL!" berulang kali. Takut kelewat. WOY kwkwkw

Sesampainya di Taipei Main Station, aku kembali berjalan sekuat tenaga, setengah melayang(?), mencari petunjuk, mengingat-ingat arah. Yang kuingat hanyalah, jaraknya akan jauh, Nuna... terus berjalan... teruslah berjalan~~~ Pesawatmu, menunggumu~

Tak terlalu lama, akhirnya aku tiba di depan pintu tunggu kereta menuju Stasiun Airport Terminal 2. Lega rasanya. Paling tidak, 50 menit lagi sudah di bandara. Lari-lariannya di bandara saja nanti, biar kayak di filem-filem~

Ga ada cermin toilet, jendela kereta pun jadi~

Aku naik ke kereta, tapi tidak kebagian tempat duduk yang dekat, kaki udah terlalu gemetaran untuk ukuran berjalan di atas kereta berjalan buat nyari kursi kosong. Alhasil harus berdiri di depan pintu, sambil meluk tiang. Terima kasih Tiang.


Di atas kereta, tiba-tiba naik seorang penumpang laki-laki muda berparas Tenggara berdiri di arah 45 derajat. Eh kami bertemu mata dan... Dia menyapaku~ 

"Alhamdulillah, masih terlihat seperi manusia" batinku.

"Mba dari Indonesia ya?" (mungkin masnya langsung yakin karena liat jaketku ada tulisan Indonesia-nya terikat di pinggang)
"Iya mas, mas juga?" (gue pake nanya, yaiyalah bambank)
"Iya mba, saya dari Jawa, mba sendiri?"
"Saya dari Sulawesi mas, hehe.. "
"Oh, jauhyaa.. Sendirian aja mba?
"Iya, tapi temenku nungguin di bandara." (padahal ngga ada, tetap waspada kwkwk) 
mas tinggal disini?"
"Iya mba, disini kerja udah hampir dua tahun"
"wah, berarti udah bisa bahasa sini yaa?"
"Hehe, Iya mba, bisa dikit-dikit"
...

Kemudian hening sejenak... kami berdua melihat pemandangan ke luar jendela kereta. Hari semakin gelap... Hamparan lampu-lampu kota yang indah terlihat dari ketinggian. Ayunan kereta menciptakan suasana terasa menjadi lebih dramatis. Lalu masnya berkata lagi,

"Sekarang jalur keretanya udah bagus, udah cepet sampainya, dulu lama dan jauh stasiunnya"
"Oh gitu ya mas, syukurlah yaa..."
"Iya mba, hehehe"

Keretapun berhenti, ternyata masnya turun di stasiun ini. 

"Oke, saya duluan ya mba, hati-hati..."
"Iya mas, makasih" Kataku sambil melambaikan tangan.
...

Drama Korea pun berakhir, aku sebatang kara lagi. berdiri, menahan letih~


Sesampainya di Stasiun Bandara Taoyuan... 

Aku berlari dengan kecepatan medium di atas sepasang kaki yang lelah ini sambil menyusun rencana dalam kepala, sembari merealisasikannya :
Pertama, melesat bak roket ke toilet! Aku sesegera mungkin menyelesaikan urusan pertoiletan, mencuci muka dan tak lupa gosok gigi. Ini perjalanan malam yang panjang. Harus fresh!
Kedua, mengambil koper di loker penitipan barang. Selesai!
Ketiga, Check In. Alhamdulillah bisa check in di menit-menit terakhir sebelum konternya tutup, udah sepi jadi ngga antri. Pen nangis, Mamaa anakmu pulang~~ x'D
Selanjunya, duduk sejenak, makan roti sisa yang tadi, minum air putih, berdoa.


Setelah semuanya beres, akupun segera berjalan menuju Gate A1. Tadinya niat jalan nyantai gitu, aku pikir gatenya bakalan dekat, kan Gate A1, sudah A, nomor 1 pulak hmm~ Tapi tapi, makin kesini gate sign-nya makin menjauh, lol. Pas aku cek, Subhanallah, Gatenya ada di ujung! Paling akhir~ JAUH PAKE BANGET! Duh, tau gini kan aku buru-buru dari awal... Sekarang saatnya mengeluakan kekuatan super. Berlari dengan kecepatan penuh. xD

Kalau ada yang bertanya, "Dari Taiwan kok kurusan?" Nanti tinggal ta share link postingan ini. kwkwkw

Sesampainya di Gate...

Pelajaran keras hari ini, jangan meremehkan jadwal penerbangan pesawat. Udah tahu kalau penerbangan internasional itu harus cepat-cepat, udah tahu kalau bandara sini itu luas, udah tahu kalau waktunya sempit... tapi masih nekat ke Taipei dulu...

TAPI... Aku tidak menyesal, karena... AKU SAMPAI DI GATE TEPAT WAKTU :')

Aku tiba dimana semua penumpang sudah berdiri dari kursinya dan berjalan masuk ke dalam pesawat. Dengan perasaan lega disertai napas ngos-ngosan yang sudah tidak bisa kusembunyikan lagi, aku berjalan memasuki gate dan langsung menuju ke pintu pesawat. Pengen cepat-cepat duduk dan bersandar. Literally tired, pengen tidur. Huhu!

Akhirnya tiba di kursiku. Perasaan lega luar biasa seakan menghapuskan kelelahan atas kehectic-an hari ini dalam sekejap. Aku memasang sabuk pengaman, memeluk bantal leher, And you know what~ Aku udah ngga ingat apa-apa lagi setelah itu. Aku langsung tertidur dalam damai, dan terbangun saat pesawatnya mendarat di Bandara Changi, Singapura pukul 01.00 dini hari. 

Well, itulah kisah menegangkan tak terlupakan yang kualami saat trip ke Taipei. Very short getaway tapi bisa menghasilkan tulisan sepanjang ini. Hehehe~ Semoga menjadi tips (HOW TO REACH TAIPEI 101) dan peringatan(?) yang berguna bagi siapapun yang membaca. Aku akan melanjutkan cerita Solo Trip ku di Singapura di postingan selanjutnya yaa!

See you ^^
Monday, 19 March 2018

I'm (seriously) Learning Japanese

こんにちは...!

Somehow, tiba-tiba ada motivasi dahsyat dari dalam sanubari untuk mulai serius belajar bahasa Jepang. Dari yang awalnya hanya wacana sebening roh Kaonashi, sampai akhirnya menjadi tekad seteguh Chihiro-chan. ほほほ Well, sudah 3 hari ini aku menjalankan schedule khusus yang kubuat sendiri, yaitu belajar bahasa Jepang 4 jam dalam sehari. 

Otodidak?
Alhamdulillah ngga, ada Sang Penutur Asli yang jauh disana siap mengajarkan dan ditanyai kapan saja. xD


Aku sadar, ada beberapa something yang menginspirasi dan memotivasiku cukup kuat kali ini, salah satunya adalah buku ini; 

すごい言葉 (Amazing Words). 

Buku ini pemberian dari Sang Penutur Asli tiga tahun yang lalu, dia kirim jauh-jauh gara-gara aku bilang gini, "I really wanna have Japanese book". (Dan akhirnya dikirimin sepaket sama snack-snack enak kwkw). So, aku pengen banget bisa baca buku ini. Ada tulisan romaji-nya sih, tapi bagaimanapun, buatku, ada perasaan-bahagia-tersendiri ketika bisa membaca tulisan kaligrafi Jepang.

Sejauh ini, aku udah bisa mengenali huruf Hiragana dan Katakana. Kadang aku bisa baca dengan mulus, kadang buta huruf trus nyontek catatan. Tapi kalau udah ketemu huruf Kanji, aku skip tanpa hati. xD

Anyway, buku ini bagus, seru, keren, menarik, sampulnya cute.


Motivasi selanjutnya; aku kan hobi banget koleksi (baca: download in illegal way) Anime, dorama Jepang, Ghiburi Movies dan sebangsanya, nah jadi aku mikir, pasti dunia ini akan jauh lebih indah kalau aku bisa menonton semuanya tanpa subtitle. Aku juga suka gemes, pengen ngomong the way kayak mereka ngomong, kayak; Kokkai! xD

Semoga kalau nanti Anime live action-nya Chihayafuru season 3 udah masuk Indonesia, aku udah bisa listening dikit-dikit. Aamiin. 

Catatan di dinding kamar.

Dan masih ada beberapa 'motivasi' lainnya~ 

Intinya, tidak ada ilmu yang sia-sia. Lagi pula, belajar bahasa asing sangat baik untuk mencegah alzeimer dan pikun dini. Semakin berumur, maka kemampuan otak dan memori manusia akan semakin melemah dalam hal belajar bahasa (someone told me this btw). Jadi, belajar hal baik sebanyak-banyaknya, mumpung otak masih encer.


がんばって, ぬな ちゃん!
Wednesday, 28 February 2018

REVIEW: Lulur INDO' LOGO - The Best Traditional Mask So Far~


Hulla lovely readers~ 
Hari ini aku bakal nge-review salah satu produk perawatan kulit brand lokal ternama, yang menurutku: Bagus banget! dan... Guys, abis baca ini, kalian harus pake~

Ta Da... 

LULUR INDO' LOGO
Lulur Hitam INDO' LOGO~

Lulur yang dalam bahasa Bugis dikenal dengan sebutan Bedda' Lotong ini sebenarnya sudah cukup terkenal dan umum digunakan oleh masyarakat Sulawesi Selatan sejak zaman dulu, baik digunakan rutin sehari-hari, maupun untuk kepentingan tertentu; seperti luluran pra nikahan dsb. Lulur ini dipercaya mampu mencerahkan, menghaluskan dan membersihkan kulit, karena terbuat dari bahan-bahan alami, dimana bahan utamanya adalah beras.

Sedikit bercerita... 
Aku ingat banget waktu masih kecil, dulu sering liat di sudut kamar mandi ada 'pasta' berwarna hitam pekat yang dimasukkan ke dalam wadah plastik bundar, bekas tempatnya sabun colek Wings. xD Awalnya aku pikir itu sejenis abu gosok untuk bersihin wajan kwkwk, tapi mamaku bilang, itu untuk bersihin badan kalau mandi. Karena waktu itu aku masih anak-anak, yaa aku cuekin aja pasta hitam itu, agak ngeri soalnya warnanya hitam, kasar dan aromanya belum bisa ditolerir oleh anak seusia Sekolah Dasar. Hwehehe.

Kemudian di tahun 2012, kakakku luluran pakai lulur tradisional ini menjelang nikahan. (kalau di Sulawesi Barat namanya Lulur Mandar, tapi sebenarnya sama aja) Aku juga pake, dan itu kali pertama aku benar-benar merasakan manfaat lulur hitam ini. Tapi karena kemasannya ribet, trus belinya mesti blusukan di pasar tradisional dan kadang ada kadang ngga ada, akhirnya aku udah ga pernah pake lulur ini lagi.

Sampai aku ketemu brand INDO' LOGO di tahun 2014 waktu lagi gencar-gencarnya nyari sponsor buat ke program SSEAYP. Aku langsung excited banget, ternyata pasta hitam pekat a.k.a Lulur Hitam ini udah ada yang dikemas rapi dan modern! 

Kesan pertama: Packagingnya bagusssss! 

Yes... Buat aku, packaging itu faktor penentu yang sangat penting! Ini aku berbicara soal skincare yaa~~ hehe

(By the way, Ownernya baikkk banget, namanya Kak Tiwi. Waktu aku masukin proposal sponsorship ke CV. INDO' LOGO Enterprise, langsung di accept gitu dan kami dikirimin produk banyaaak banget, sampai ngga bisa dibawa semua ke SSEAYP gara-gara over bagasi xD)

Lanjut~

Nah jadi Lulur Hitam INDO' LOGO ini ada dua jenis:
  1. Masker Wajah (tekstur halus) kemasan 100gr
  2. Lulur Badan (tekstur kasar/scrub) kemasan 300gr
Komposisi Lulur Hitam INDO' LOGO

Untuk komposisinya sendiri, produk ini dijamin alami loh guys, dan sama sekali tidak menggunakan bahan pengawet. Karena daftar komposisi di kemasan bahasanya internazionale banget, (iya dong, kan persiapan menembus pasar internasional!) aku sampai nyari arti dan manfaatnya di Google. Hehehe. Jadi Lulur Hitam INDO' LOGO ini dibuat dari:
  1. Beras, siapa sih yang tidak tahu manfaat beras untuk kulit? Kalau yang sering pakai skincare dari Jepang, pasti tidak asing lagi dengan produk-produk kecantikan yang berbahan utama beras. Yapp, beras sangat baik untuk mencegah penuaan dini, memperkecil pori, memutihkan kulit, mengatasi jerawat, dan masih banyak lagi. 
  2. Ekstrak Kunyit, ternyata kunyit juga sangat baik untuk perawatan kulit loh guys, manfaatnya bisa menghilangkan bekas luka/jerawat, stretchmark dan mengangkat sel-sel kulit mati. 
  3. Ekstrak Lemon, nah Lulur Hitam INDO' LOGO ini juga mengandung vitamin C dari buah lemon. Udah pada tahu dong kalau vitamin C sangat baik untuk mencerahkan kulit dan mengatasi minyak berlebih?
  4. Ekstrak Daun Pandan, ini juga bahan yang sangat berfaedah ternyata, aku kira pandan itu cuma buat bikin pewarna makanan hijau buat warnain pisang ijo, hehehe~ ternyata ekstrak daun pandan juga sangat baik untuk kulit dalam mengatasi jerawat dan komedo, serta sebagai relaksasi dan penghilang stress. wow!
  5. Air
Well, karena udah pada tahu komposisi dan manfaatnya, saatnya maskeran~~~ Aku mulai dari Masker Wajah yang bertekstur halus ini. Aku penasaran banget, soalnya dulu waktu terakhir pake produk INDO' LOGO, belum ada masker halusnya.

Masker Halus INDO' LOGO

Jadi seperti yang kalian lihat di gambar, masker halus 100gr ini dikemas aman dalam sachet dan dus kecil. (Btw maap, itu aku pakai tempat makannya ponakanku waktu masih bayi, hehe.) Setelah aku tuang ke wadah, ternyata emang teksturnya haluuuuus banget, kayak lotion, beda jauh sama pasta hitam yang mewarnai masa kecilku dulu kwkwk. 

Kesan kedua: maskernya wangiiiiiii~

Zoomin'

Menurutku, maskernya bernuansa aroma terapi gitu, aku pakai ini jadi laper plus ngantuk saking nyamannya wehehe xD So, biar hasilnya maksimal, saran pemakaian masker ini adalah:
  1. Basahi wajah dengan air.
  2. Sapukan masker ke wajah dengan merata dan agak tebal. (tapi jangan ketebelan juga yah guys, dan hindari area alis, kumis kalau berkumis, dan kantung mata)
  3. Tunggu 20-30 menit sampai masker mengering.
  4. Dan terakhir, bersihkan masker~ FYI, ada dua cara untuk membersihkan masker, boleh langsung dicuci dengan air (wash-off), dan buat yang lebih suka tantangan, boleh dengan cara menarik masker (yang udah kering) dengan cepat (peel-off).
  5. Gunakan rutin 2-3 kali seminggu. 
Kali aja abis ini oppa Min Ho langsung keluar dari poster dan nembak akyu~

Karena aku orangnya kadang(?) suka tantangan, aku pakai cara peel-off~ Menurutku, ternyata pas maskernya ditarik, rasanya tuh ngga sakit sakit amat kayak masker n*****o. Malah enak, rasanya perih perih menantang gitu xD dan seiring masker ditarik, rasanya dosa-dosa wajah ikut keangkat semua. Hahaha.

Kesan ketiga: Seriously it's satisfying!

Peace! Team maskeran-pake-tangan

By the way, masker yang aku tuang ke wadah itu fix kebanyakan, jadi sisanya aku oles ke leher, sikut, lutut dan betis deh. Karena walaupun masker halus ini direkomendasikan untuk wajah, sebenarnya fungsi utamanya tetap sebagai lulur, jadi mau dipakai ke wajah ataupun seluruh badan, bisa banget~

Sealed~

Nah, setelah digunakan, kan maskernya masih banyak tuh, buat kalian yang bingung cara nyimpennya gimana biar aman, saranku, kemasannya dilipat-lipat aja terus dilakban deh. Kalau mau pakai lagi, buka lakbannya, trus dilakban lagi. Gitu aja terus sampai lakbannya abis, eh maksudnya, sampai maskernya abis xD ngeri amat yah pake lakban, itu maksudku pakai selotip guys~

And next, saatnya cobain yang Lulur Badan~

Lulur Badan INDO' LOGO
Lulur scrub INDO' LOGO ini udah pernah aku pake, komposisinya sama dengan yang masker halus, teksturnya saja yang beda.

Kalau soal packaging, lulur ini juga terbilang unik. Walaupun kemasannya berupa pot, tetapi lulurnya tetap disimpan di dalam sachet plastik. Menurutku, ini ada dua manfaat: konsumen diberi kebebasan untuk memilih mau menyimpan lulurnya di dalam pot atau tetap di-keep di plastik, dan produsen ingin menjamin produknya tetap steril dan praktis saat digunakan. 

Aku sih memilih untuk keep lulurnya di dalam plastik, soalnya lulur ini super sticky dan bikin gemas bisa diunyel-unyel(?) gitu kayak squishy. Serius deh, sebelum luluran, aku main squishy dulu beberapa menit pake lulur ini, soalnya empuk hahahhaha. (maap netijen, I'm an amateur beauty blogger)

Squishy :3

Karena teksturnya yang kasar, aku ngga rekomendasikan ini buat dipakai ke wajah ya guys, mengingat kulit wajah lebih tipis dan sensitive, takutnya kalau terlalu bersemangat pake ini di wajah, muka kalian jadi merah-merah gitu kayak abis dikerok. kwkwkw

More Detail

Cara pakainya pun sama, yaitu dengan membasahi badan terlebih dahulu, sapukan lulur secara merata, tunggu sampai mengering, kemudian bilas. Karena mandi pakai lulur ini udah bikin kulit bersih dan wangi, jadi udah ga perlu pakai sabun lagi guys~ selain itu, Lulur Hitam INDO' LOGO tidak masalah jika digunakan setiap hari. Bahan-bahannya yang alami menjadikan produk ini tidak memiliki efek samping, justru sangat dianjurkan untuk dijadikan  sebagai pengganti sabun. 


Yuhuu~
Fakta yang tidak kalah menarik dari lulur hitam ini adalah, walaupun sudah mengering di kulit, kalau dibilas lulurnya sangat mudah terangkat. Jadi kita ngga usah susah payah lagi menggosok sana sini buat bersihin lulurnya. Selain itu, waktu pakai ini (masker wajah), lulurnya belepotan banget di bajuku, awalnya aku pikir bakal ada noda or something gitu, eh ternyata ngga, sekali siram, bajuku langsung bersih lagi. Hehehe terbukti ngga pakai bahan kimia/pewarna sama sekali~

Well, manfaat yang kulitku dapat dari Lulur Hitam INDO' LOGO bisa dibilang pas dengan tagline lulur ini, "Halus dan Cerahnya Alami". 

Untuk masker wajah, aku sukaaa banget. Pertama kali pakai komedoku langsung berkurang, wajahku juga terlihat lebih cerah, halus dan kencang. Kemudian untuk lulur badan, kulitku benar-benar terlihat lebih cerah, bersih dan lembab. Area belang oleh sengatan sinar matahari juga terlihat membaik. Aku penasaran gimana hasilnya kalau aku rutin pakai ini selama 3 bulan. So untuk re-purchase, aku YES. Hohoho

Selain untuk perawatan normal seperti yang udah ku ulas di atas, Lulur Hitam INDO' LOGO ini juga memiliki manfaat yang lebih spesifik loh, like:
  1. Baik digunakan sebagai masker peel-off komedo. 
  2. Bisa untuk membersihkan/mencabut bulu halus di wajah.
  3. Ampuh mengatasi jerawat. Caranya, totol pada jerawat dan diamkan selama 5 menit, lalu bilas. Lakukan setiap hari sampai jerawatnya kempes.
  4. Sangat baik untuk kulit berminyak, sensitif dan pemakai krim wajah.
<3

Yeay~ jadi itulah review, random tips dan testimoni dariku untuk pemakaian Lulur Hitam INDO' LOGO yang udah aku buktikan sendiri. 
This product has an affordable price tho! Untuk Lulur Badan harganya Rp. 120k/pot dan Masker Wajah cuma Rp. 50k/pcs. Buat kalian yang mau cobain produknya bisa beli di instagram @officialindologo ~ Berita baiknya, Cabang Lulur INDO' LOGO sudah tersedia di beberapa kota besar se-Indonesia loh!

Well, this is the best traditional mask so far <3


Bu bye~

Wednesday, 3 January 2018

Expirable SSEAYP Stuff that I Still Keep

"Selamat datang tahun 2018, Selamat tinggal tahun 2017"~

Penggalan puisi di atas mungkin sangat akrab di telinga anak-anak 90-an semasa SD. Sedikit bernostalgia, pada zaman dahulu kala setiap pergantian tahun, bapak ibu guru kadang memberi tugas mengarang puisi, yang judulnya ya kalimat itu tadi. Jadi tiap tahun cuma angkanya aja yang diganti. Kwkwk

Apakah ini juga ada di zaman SD kalian?   


Well... berbicara soal benda kadaluarsa (lah kapan lu berbicara soal itu?), Tadi pas bersih-bersih lemari, aku nemu beberapa barang-barang SSEAYP yang ternyata masih aku simpan sampai tahun ini, 2018. Hanya karena alasan 'sayang untuk dimakan' dan 'terlalu lucu', snack Jepang yang seharusnya aku makan 4 tahun yang lalu itu masih tersegel rapi dan tersimpan dengan aman sentausa di dalam sebuah kontainer kecil. 

Time does fly :')

Sejak pertama liat permen ini di JPY Snack Party,
aku udah nggak ada niat untuk makan.
Aku maunya koleksi aja gitu selama-lamanya,
soalnya gemes banget liat kelucuan permen ini.
Aku juga tidak sampai hati kalau harus merusak packagingnya.
Terakhir aku ingat-ingat, tanggal kadaluarsanya tuh masih lama.
dan entah karena emang waktu cepat banget berlalu, shock dah pas liat tanggal expirenya, 

tiga tahun lalu banget :')
Syukurlah aku udah sempat cobain permen ini, rasanya manis.
Tapi yah menurutku, permen ini lebih manis di mata dari pada di lidah xD

Yang ini bikin aku lebih shock lagi. Ternyata aku masih simpan Nori ini di dalam notebook. Yapp, waktu di kapal aku sempat jadiin ini bookmark. xD
Aku dulu tiap hari makan ini, enak dan original taste! Kadang nyelipin di kantong A1 buat kucemil nanti. Lol
Ga perlu nyari tanggal expirenya, dari warnanya aja yang dari ijo berubah jadi coklat udah bikin ngeri. Walaupun plastik pembungkusnya masih sempurna, p
asti banyak banget bakterinya. Ini rumput laut Legend. Aku yakin ini satu-satunya Nori Ms. Nippon Maru tahun 2014 yang masih tersisa :') Pokoknya aku ngga mau buang ini. T^T

Next, puding matcha...
Sedih karena ini pure kelupaan dimakan. T^T
Ini juga aku comot di JPY Snack Party. 
Pengen rasanya masuk ke lorong waktu dan kembali ke beberapa bulan sebelum pudingnya expire. Pasti ini enak banget 4 tahun lalu.
Atau jangan-jangan maksudnya itu expired tanggal 15 Januari 2029???
*positive thinking*

Obat kumur lucu ini juga masih ada, dibagikan pas hari pertama di Tokyo.
Aku cuma pakai satu kali selama di kapal, soalnya aku udah bawa Listerine greentea yang menurutku lebih menyegarkan.
By the way ini expire bulan Mei tahun ini.
Ada yang mau kumur-kumur ambassador??

Selanjutnya Hand Cream by Kiss Me yang aku beli di sebuah toko di Asakusa.
Jadi, beberapa hari setelah tiba di Jepang, tanganku terkelupas parah karena kering.
Padahal waktu itu masih Autumn, gimana kalau aku adaptasi Winter yak? Mungkin aku sudah ganti kulit seluruh tubuh. Kwkwk.
Well, aku suka banget sama hand cream ini, aromanya kayak obat gitu and it's really works well! Telapak tanganku yang bak kena azab jadi lembab dan perlahan ganti kulitnya berhenti. Sampai sekarang aku masih simpan hand cream ini, ga ada tanggal kadaluarsanya. Apa itu berarti, aku bisa pakai ini selama-lamanya? :')

Lagi-lagi ini mubajir gara-gara disayang-sayang trus lupa dipake. T^T
Ini salah satu dari sekian produk sponsor yang dibagikan di kapal Nippon Maru.

Kalau tidak salah ini baru aku pakai sekali, itupun cuma dituang ke tangan doang biar tahu baunya kayak apa.
Sea Breeze, dari namanya aja udah kelihatan seger banget kalau dipakai tiap mandi. Namun apa daya, sudah 4 tahun berlalu, warna airnya terlihat keruh dan menggumpal di dasar botol.
Ah dasar Nuna.

Water in Lip by Shiseido. Ini wajib punya kalau di Jepang.
Aku beli di Asakusa juga, alasan beli: karena lucu xD
Dan selain itu, lip balm yang aku punya sama sekali tidak mempan mengatasi bibir pecah-pecahku yang udah kayak sawah pas paceklik(?)
And of course, lip balm Shiseido ini bagus banget. Lembabnya tahan lama dan wanginya juga enak. Iya, 4 tahun yang lalu~

Last but not least, masih dari brand terkemuka milik Jepang, Shiseido ~
Jadi yang baru liat, ini namanya FWB, Fullmake Washable Base.
Ini tuh sejenis cream yang digunakan sebagai base make-up, yang jikalau diapply, make-up semenor apapun akan jadi washable banget, alias bisa hilang dalam sekejap hanya dengan dibasuh air. Dan... sudah kubuktikan sendiri ^0^
Ini kemasan sample yang juga merupakan gratisan dari sponsor. Untung setengahnya sudah kupakai, masih ada 3 sachet tersisa, yang lagi-lagi, sudah expired.

Jadi itulah daftar barang-barang legend peninggalan program SSEAYP tahun 2014, yang pada waktu bernilai guna tinggi, aku tidak tega gunakan, dan pas jadi 'syampah', aku tidak tega buang.
Biarlah ini kusimpan selamanya, dan menjadi saksi bisu akan kenanganku (dan kebiasaanku mengoleksi benda-benda lucu) semasa jadi IPY~

Custom Post Signature