Bulan Maret lalu, untuk pertama kalinya aku mendaftar Seleksi Pertukaran Pemuda Antar Negara (PPAN) Sulawesi Barat di Kota Mamuju. Informasi tentang event tahunan ini aku dapat dari teman SMA, yang juga merupakan salah satu alumni PPAN untuk program ICYEP (Indonesia-Canada Youth Exchange Program) tahun lalu. Jadi persiapanku untuk mengikuti seleksi ini sudah sejak pertengahan tahun 2012. Mulai dari latihan ngomong bahasa Inggris, seni dan kebudayaan, pengetahuan umum, update baca news informasi serta isu-isu lokal dan internasional. Pokoknya semuanya aku persiapkan, sampai nyanyi lagu adat dan menari pun terlintas dipikiranku untuk aku tampilkan di seleksi nanti atau tidak. Aku mau ini maksimal.
Setelah pengumuman daftar kuota program untuk Sulawesi Barat rilis, aku agak sedikit bermuram durja, soalnya tahun ini Sulawesi Barat tidak kebagian program yang ke negara Jepang, yaitu SSEAYP (Kapal Pemuda ASEAN). Yang ada hanya program AIYEP (Australia-Indonesia), IKYEP (Indonesia-Korea Selatan), IMYEP (Indonesia-Malaysia) dan ChiYEP (China-Indonesia).
Karena PPAN adalah program once in a lifetime experience, aku agak galau apa harus benar-benar melanjutkan niat untuk mengikuti seleksi tahun ini atau tidak. Aku pikir kalau ikut program IKYEP pun akan sama bagusnya, tetapi sekali aku lolos di program IKYEP, aku ngga akan bisa lagi daftar program SSEAYP selama-lamanya, yang mungkin kuotanya akan ada tahun depan. Hiks... *batinku sedih kepedean yakin lolos*
Yah, karena sudah terlanjur mempersiapkan diri, rasanya tidak ada salahnya untuk ikut seleksi tahun ini. Semua sudah diatur jalannya, aku hanya perlu berusaha maksimal dan memanfaatkan semua kesempatan yang ada.
Akhirnya aku apply program IKYEP. Bagaimanapun juga, aku adalah seorang Kpopers dan pecinta drama Korea. Kali aja kalau aku benar-benar lolos ke Korea, Aku bisa ketemu sama oppa tercintzah Kim Hyun Joong, trus aku ditembak dan jadi pacarnya! OMG
(Mau wakili Indonesia jadi Duta Bangsa, tapi niatnya udah sesat gini bok)
Hari Seleksi pun tiba. Aku bertemu dengan banyak pemuda-pemudi luar biasa dari seluruh penjuru provinsi Sulawesi Barat. Awalnya aku pikir ini adalah sebuah persaingan kalah menang bak pertarungan karate, tetapi berlelah-lelah selama 3 hari bersama, berdiskusi, bernyanyi, berjoget-joget, nge-cheers, tertawa menangis bersama-sama, membuatku sadar akan banyak sesuatu hal, tetapi yang paling aku sadari adalah, mengikuti seleksi tahun ini adalah salah satu keputusan paling benar yang pernah aku ambil. Aku sangat beruntung bisa ada di antara orang-orang ini. Aku belajar banyak hal, aku mendapatkan banyak teman baru, pengalaman dan semangat baru. Aku benar-benar senang ada disini.
Yang menjadi tim penyeleksi di seleksi PPAN ini adalah pure alumni PPAN itu sendiri, yaitu PCMI (Purna Caraka Muda Indonesia), yang belum cukup 10 orang. Yap, Sulawesi Barat mulai mengikuti ajang yang dinaungi Kemenpora Indonesia ini sejak 2009. Jadi kakak-kakak PCMI-nya masih sedikit.
Aku melalui semua tahap seleksi dengan sebaik-baiknya yang aku bisa. Di tahap interview lumayan gugup, tetapi dengan semaksimal mungkin memperagakan gaya duduk terbaik ala peserta wawancara (yang video tutorialnya sudah aku Google sejak jauh-jauh hari).
Saat sesi test pengetahuan umum, kalau tidak salah, aku salah menebak beberapa bendera negara-negara di dunia. Juga saat harus menjawab soal tentang nama-nama Tokoh Nasional. Kalau sudah nge-blank, kadang kunamai mereka sesuka hati. Seperti, foto Bapak Roy Suryo, aku jawab Andi Mallarangeng.
Selanjutnya di sesi culture and art performace, Aku menampilkan seni gerak (Kata) beladiri Karate. Cuma itu skill mendalam yang aku punya. Alhamdulillah sukses dan berhasil menggetarkan aula lantai tiga Kantor Gubernur Provinsi Sulbar.
Penampilanku yang lain yaitu menyanyi lagu adat Mandar, judulnya Teluk Mandar (biar ada sentuhan culture-culture-nya gitu) sambil bermain gitar. Tapi saking nervousnya, aku malah lupa chord plus jemari mati rasa. Akhirnya diminta kakak panitia menyanyi (dengan suara ala kadarnya) tanpa gitar. Hahaha
Sesi demi sesi terlewati, akhirnya tiba di hari pengumuman 5 besar untuk masing-masing program (jadi total peserta yang lolos ke sesi akhir ada 20 orang). Aku masuk 5 besar untuk program IKYEP, yang berarti tinggal satu tahap lagi, yaitu sesi presentasi yang topiknya telah ditentukan. yaitu 'Youth'.
Kami peserta 20 besar sukses begadang. Kegiatan seleksi hari itu selesai pukul 01.00 malam, dan presentasi dimulai besok pagi pukul 09.00. Ini tahap paling mengguncang jiwa. Presentasiku selesai pukul setengah lima pagi, lalu menyempatkan tidur nyenyak sebentar. Paginya temanku bilang kalau semalam aku ngorok. kwkwk Aku yakin itu tidur paling lelapku selama hidup.
Sesi presentasinya dilakukan dalam full berbahasa Inggris. Walaupun lagi-lagi gugup dengan skill English speaking masih belepotan, aku melakukannya semaksimal mungkin. Ini tahap akhir... sedikit lagi... sedikit lagi!
Entah ilham dari mana (atau mungkin takabbur kepedean) aku yakin sekali akan lolos. Okay, Aku memang punya karakter optimis atas segala hal. Kalau tidak optimis, ngapain aku ikut seleksi? Optimis itu penting, dengan kadar yang seimbang tentunya.
Tiba saatnya pengumuman akhir, malam terakhir seleksi dengan rasa lelah yang sudah tidak bisa diutarakan dengan kata-kata. Lampu dimatikan dan nama-nama pemenang diumumkan melalui slide power point dengan sorotan proyektor yang membentuk screen besar di dinding aula. Keren~
Satu persatu program diumumkan pemenang 1, 2 dan 3 nya. Dan... sebagai program yang paling banyak pendaftarnya (rata-rata pasti fangirl kpop), IKYEP menjadi program yang diumumkan paling akhir.
Cukup mengharukan saat menyaksikan ekspresi kemenangan para calon duta yang menempati posisi pertama di program AIYEP, IMYEP dan ChiYEP. Semuanya menangis. Ada yang bahagia, ada yang kecewa?
IKYEP pun diumumkan, dan... Aku terpaku.
Nyaris saja aku jadi pacarnya Kim Hyun Joong...
Syukurlah karakter optimisku dibekali plugin sifat siap gagal (mungkin karena udah sering kalah bertanding karate + bonyok) Namun ternyata ke-optimisanku tidak salah-salah amat, nama dan fotoku di slide itu ada di urutan ke-2. Sedikit perasaan sedih, tetapi tidak lama. Bagaimanapun inilah hasilnya, dan kembali lagi, bisa berada disini sudah sangat berarti bagiku. Lagi pula dari awal, ini bukan program yang niat kuperjuangkan sampai berdarah-darah.
Yeay! Lelah yang berfaedah. Terima kasih atas kesempatan berharga ini!
Jadi begitulah kisah tragis tentang kandasnya kesempatanku untuk ditembak Kim Hyun Joong di Pulau Jeju. Hari-hari setelah seleksi, aku beristirahat full, rindu teman-teman Persekawanan (nama angkatan seleksi PPAN Sulbar 2013). Aku akui setiap menonton drama Korea atau siaran LBS sampai hari ini, melihat kota Seoul di TV, membuatku berlirih, "uh nyaris~" xD
Namun disisi lain, aku benar-benar bersemangat! Semoga di tahun depan ada kuota putri program SSEAYP untuk Sulawesi Barat. Kalau tidak ada aral melintang, aku berjanji itu akan menjadi perjuanganku yang sesungguhnya, karena Jepang adalah impian. (:
Well... Sampai ketemu di seleksi PPAN tahun depan~