Suatu hari dalam sebuah selingan waktu, entah itu saat menantikan battrei kameraku tercharge penuh,
atau ketika menunggu batangan berwarna hijau menjalar tak pasti untuk 100% yang kunantikan di depan monitor,
atau sesaat setelah merasakan kepuasan akan kesuksesan mendownload file bergiga-giga setelah enam kali expired.
Aku berfikir.
Apa yang akan terjadi jika semua teknologi digital itu tidak pernah ada ?
Apa yang akan aku lakukan hari ini agar tidak perlu mengais-ngais harta karun di hari esok, seperti kemarin?
Tanpa komputer, kamera, telepon genggam, jejaring sosial, internet. dan sebagainya
mungkin aku hanya akan menjadi pembuat kapak genggam dari batu lalu bergegas tidur pada malam hari tanpa pernah berfikir untuk mengupdate status terlebih dahulu di dunia maya.
Apa itu mengupdate status?
Dimana itu dunia maya?
Lalu apa yang akan terjadi pada dunia ?
Dan bagaimana dengan negaraku, Indonesia ?
Yah, itu pertanyaan-pertanyaan yang belum sempat terlontarkan dari mulut siapapun karena telah didahului oleh kehadiran jawabannya sendiri.
Mungkin tidak perlu terlalu jauh meraba-raba mundur dalam pengandaian.
Semua telah terjadi dengan rapi, dan teknologi itu adalah benar-benar ada.
Oleh karena itu marilah kita sejenak menundukkan kepala untuk mereka-mereka Sang Penemu Teknologi yang telah mendahului kita.
Setelah itu mari kita bersama-sama berdiri dan bertepuk tangan bangga meriah untuk Sang Otak-otak Digital yang masih berkiprah di bumi teknologi sampai sekarang ini.
Terima kasih.
Baiklah.
Indonesia adalah negara yang mayoritas masyarakatnya tidak pernah duduk diam dari tebaran teknologi-teknologi terkini yang kian marak diluncurkan.
Bermain-main di dalam era persaingan produk teknologi, melahirkan banyak pilihan di tengah-tengah kebutuhan dan keinginan masyarakat.
Pesona Teknologi digital seolah menjamur, tak terkendali, menarik perhatian, mengalihkan zaman, dan mengubah gaya hidup.
Aroma teknologi seakan telah menjadi pemeran utama dalam setiap ruang gerak manusia.
Teknologi telah menjadi penunjang primer masa depan.
Dan jujur,
teknologi digital telah menjadi pengganti makan siangku selama ini.
teknologi digital telah menjadi pengganti makan siangku selama ini.
Peranan teknologi digital untuk Indonesia dan seisinya memang tidak main-main jika dipandang dari sisi manapun di era ini.
Namun layaknya parfum yang harum semerbak, jika disemprotkan semena-mena dan sesuka hati bahkan pada sesuatu yang tepat sekalipun, jangankan hidung yang memang berperan mencium aromanya,
mata, telinga dan akal sehat pun akan turut terganggu akan aroma yang entah bagaimana ceritanya sehingga dapat turut terlihat dan terdengar.
Yah, menghancurkan makna kata dan berargumen Ngawur-berkelas memang telah menjadi warnaku sebagai pecandu teknologi digital kelas blogger.
Kembali ke topik,
Sesungguhnya teknologi digital telah menyerbu ganas ke negeri ini.
Serangan berupa kecanggihan, kemudahan, dan kemewahan yang diformulasikan menjadi seolah keajaiban.
Tanpa mendigitalkan otak dalam penggunaannya, bisa saja teknologi yang agung akan berakhir seperti botol parfum yang kosong.
Tanpa mendigitalkan otak dalam penggunaannya, bisa saja teknologi yang agung akan berakhir seperti botol parfum yang kosong.
Sekedar menggunakan teknologi sangat berbeda maknanya dengan memanfaatkan teknologi.
Menghirup manfaaat teknologi pun bukan serta merta berarti telah memanfaatkan teknologi.
Setiap orang bisa menggunakan teknologi, tetapi tidak semua bisa memanfaatkannya.
Siapapun bisa memamerkan kecanggihan teknologi dalam genggamannya, tetapi tidak semua orang bisa meramu teknologi digital itu seperti :
Menciptakan sesuatu yang berguna untuk Indonesia,
dan
dan
Menghancurkan sesuatu yang menghancurkan Indonesia.
Menciptakan sesuatu ?
Yap !
Rasanya melahirkan karya dengan difasilitasi teknologi yang telah lengkap dan tersedia,
jauh lebih mudah dari pada harus membayangkan perjuangan para penemu yang menyusun elemen suatu teknologi dari tidak ada menjadi ada.
Walaupun Indonesia belum menceburkan diri ke dalam lautan penemu-penemu teknologi digital handal yang diakui dunia,
tidak dapat dipungkiri bahwa sudah banyak anak-anak negeri yang telah berhasil membuat Indonesia maju selangkah lewat idenya.
Salah satu contoh semesta digital yang sangat populer ciptaan seorang Bapak satu tanah air, Kristupa Saragih yaitu website 9Fotografernet.
Ramuan ide yang dituangkan ke dalam loyang digital ini merupakan gambaran nyata akan keberadaan jiwa-jiwa fotografer Indonesia yang tidak kalah dengan mereka-mereka yang se-profesi di negara lain.
Persaingan dan kekompakan terjalin secara nasionalisme dalam wadah fotografi itu.
Hasil karya dengan masing-masing keunikannya terpampang mengagumkan, mengesankan, dan dapat mengangkat nama Indonesia dalam bidang seni dan artistik di mata dunia.
Indonesia harus bangga, dan tentu saja ini dapat dijadikan sebagai motivasi bagi para generasi muda untuk lebih serius dalam berkarya.
"Berhenti bermain-main, dan karyamu akan dikenal"
Teknologi Digital terlalu mengglobal untuk sekedar diselipkan ke dalam saku.
Dalam sekali gerakan klik dapat mengantar penggunanya seolah telah berada di belahan dunia lain.
Untuk memperoleh Ilmu pengetahuan, informasi, berita, hiburan dan apapun tidak perlu lagi ditukarkan dengan waktu, keringat, dan air mata.
Semuanya instan, peka, namun tidak selamanya berbuah positif.
Menghancurkan sesuatu yang menghancurkan Indonesia, merupakan terobosan yang mengharukan bagi Indonesia dewasa ini.
Bagaimana tidak?
Sesak rasanya jika lagi-lagi terdengar kasus akan pelanggaran undang-undang jejaring sosial lewat internet yang tidak lucu dan menarik mundur pamor Negara Tercinta.
Kesalahan otak pada penggunanya tidak bisa dibiarkan dan dimaafkan begitu saja.
Mereka harus dijebloskan ke dalam penjara.
Iya! tentu saja memenjarakan penyalahpengguna teknologi digital bukan penyiratan akan kalimat "Menghancurkan sesuatu yang menghancurkan Indonesia" yang aku maksud.
Terkadang menulis melibatkan emosi akan kenyataan. :D
Memegang kemudi pencegahan terjadinya penyalahgunaan teknologi digital adalah salah satu jenis usaha memanfaatkan teknologi digital itu sendiri.
Semua orang dapat mengemudikannya, dan tentu saja dengan cara membuka mata, hati, serta mata hati masing-masing individu. Renungkanlah!
Membunuh keinginan berbelok ke arah negatif atas kesenangan yang entah datang dari mana, berhati-hati, serta pintar-pintar menggunakan teknologi akan menjauhkan kita dan Negeri ini dari kelumpuhan akan serbuan ganas teknologi digital.
Indonesia TIDAK PERLU menanggung malu, menggoyahkan kepercayaan pada eksistensi Pusat Teknologi negara, dan mencederai kebanggaan para pengguna sehat akan teknologi digital.
Manfaatkanlah teknologi digital dengan kiblat menuju Indonesia yang lebih maju, menjadi negara yang disegani dunia, negara yang kreatif, negara yang berkesan, negara terbaik!
Indonesia tersusun atas otak-otak digital penerus dunia, tangan-tangan kreatif, dan roh semangat 45 yang selamanya berkobar.
Dengan teknologi dalam genggaman, kenapa tidak ?
Masih banyak cara meramu teknologi digital untuk tetap memerah putihkan Indonesia kita.
Aku sebagai generasi muda yang dengan percaya dirinya mengaku pantang menyerah dan pekerja keras selalu berusaha agar senantiasa mengonsumsi teknologi digital tetap pada jalur khatulistiwa.
Di tengah kesibukan duniawi yang mendalam, berbekal keinginan menulis serta optimis akan kemenangan membuatku bertahan sebagai blogger dan kerap kali meraih prestasi.
Teknologi digital yang satu ini memang tidak bisa dipisahkan dari tunas-tunas penulis berbakat Tanah Air untuk tetap mempositifkan talenta yang meluap-luap.
Aku bangga menjadi bagian dari Blogger Nusantara.
Selain itu, menemukan jati diri sebagai fotografer di dunia nyata membuatku tidak kalah kreatifnya dalam mengolah teknologi digital menjadi lebih berarti. Media facebook yang seyogyanya bukan tempat pencurahan kegalauan, amarah dan basa basi berhasil kuramu menjadi sebuah wadah pengukir hasil karya yang memang berniat ku perkenalkan pada dunia.
Menciptakan sesuatu ?
Yap !
Rasanya melahirkan karya dengan difasilitasi teknologi yang telah lengkap dan tersedia,
jauh lebih mudah dari pada harus membayangkan perjuangan para penemu yang menyusun elemen suatu teknologi dari tidak ada menjadi ada.
Walaupun Indonesia belum menceburkan diri ke dalam lautan penemu-penemu teknologi digital handal yang diakui dunia,
tidak dapat dipungkiri bahwa sudah banyak anak-anak negeri yang telah berhasil membuat Indonesia maju selangkah lewat idenya.
Salah satu contoh semesta digital yang sangat populer ciptaan seorang Bapak satu tanah air, Kristupa Saragih yaitu website 9Fotografernet.
Ramuan ide yang dituangkan ke dalam loyang digital ini merupakan gambaran nyata akan keberadaan jiwa-jiwa fotografer Indonesia yang tidak kalah dengan mereka-mereka yang se-profesi di negara lain.
Persaingan dan kekompakan terjalin secara nasionalisme dalam wadah fotografi itu.
Hasil karya dengan masing-masing keunikannya terpampang mengagumkan, mengesankan, dan dapat mengangkat nama Indonesia dalam bidang seni dan artistik di mata dunia.
Indonesia harus bangga, dan tentu saja ini dapat dijadikan sebagai motivasi bagi para generasi muda untuk lebih serius dalam berkarya.
"Berhenti bermain-main, dan karyamu akan dikenal"
Teknologi Digital terlalu mengglobal untuk sekedar diselipkan ke dalam saku.
Dalam sekali gerakan klik dapat mengantar penggunanya seolah telah berada di belahan dunia lain.
Untuk memperoleh Ilmu pengetahuan, informasi, berita, hiburan dan apapun tidak perlu lagi ditukarkan dengan waktu, keringat, dan air mata.
Semuanya instan, peka, namun tidak selamanya berbuah positif.
Menghancurkan sesuatu yang menghancurkan Indonesia, merupakan terobosan yang mengharukan bagi Indonesia dewasa ini.
Bagaimana tidak?
Sesak rasanya jika lagi-lagi terdengar kasus akan pelanggaran undang-undang jejaring sosial lewat internet yang tidak lucu dan menarik mundur pamor Negara Tercinta.
Kesalahan otak pada penggunanya tidak bisa dibiarkan dan dimaafkan begitu saja.
Mereka harus dijebloskan ke dalam penjara.
Iya! tentu saja memenjarakan penyalahpengguna teknologi digital bukan penyiratan akan kalimat "Menghancurkan sesuatu yang menghancurkan Indonesia" yang aku maksud.
Terkadang menulis melibatkan emosi akan kenyataan. :D
Memegang kemudi pencegahan terjadinya penyalahgunaan teknologi digital adalah salah satu jenis usaha memanfaatkan teknologi digital itu sendiri.
Semua orang dapat mengemudikannya, dan tentu saja dengan cara membuka mata, hati, serta mata hati masing-masing individu. Renungkanlah!
Membunuh keinginan berbelok ke arah negatif atas kesenangan yang entah datang dari mana, berhati-hati, serta pintar-pintar menggunakan teknologi akan menjauhkan kita dan Negeri ini dari kelumpuhan akan serbuan ganas teknologi digital.
Indonesia TIDAK PERLU menanggung malu, menggoyahkan kepercayaan pada eksistensi Pusat Teknologi negara, dan mencederai kebanggaan para pengguna sehat akan teknologi digital.
Manfaatkanlah teknologi digital dengan kiblat menuju Indonesia yang lebih maju, menjadi negara yang disegani dunia, negara yang kreatif, negara yang berkesan, negara terbaik!
Indonesia tersusun atas otak-otak digital penerus dunia, tangan-tangan kreatif, dan roh semangat 45 yang selamanya berkobar.
Dengan teknologi dalam genggaman, kenapa tidak ?
Masih banyak cara meramu teknologi digital untuk tetap memerah putihkan Indonesia kita.
Aku sebagai generasi muda yang dengan percaya dirinya mengaku pantang menyerah dan pekerja keras selalu berusaha agar senantiasa mengonsumsi teknologi digital tetap pada jalur khatulistiwa.
Di tengah kesibukan duniawi yang mendalam, berbekal keinginan menulis serta optimis akan kemenangan membuatku bertahan sebagai blogger dan kerap kali meraih prestasi.
Aku bangga menjadi bagian dari Blogger Nusantara.
Selain itu, menemukan jati diri sebagai fotografer di dunia nyata membuatku tidak kalah kreatifnya dalam mengolah teknologi digital menjadi lebih berarti. Media facebook yang seyogyanya bukan tempat pencurahan kegalauan, amarah dan basa basi berhasil kuramu menjadi sebuah wadah pengukir hasil karya yang memang berniat ku perkenalkan pada dunia.
Aku ingin memaksimalkan manfaat teknologi digital yang semasa kecil tidak pernah kuduga akan kutemui lalu menyatu denganku di usia ini.
Semoga semua generasi muda Indonesia berpikiran yang sama dengan tulisanku, bersemangat, lalu melakukan yang terbaik.
Ayo menguasai teknologi! bukan dikuasai teknologi.
Jadi, sudah siap meramu teknologi digital ?
Semoga semua generasi muda Indonesia berpikiran yang sama dengan tulisanku, bersemangat, lalu melakukan yang terbaik.
Ayo menguasai teknologi! bukan dikuasai teknologi.
Jadi, sudah siap meramu teknologi digital ?